Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2022

Belajar Tumbuh Bersama Novel ‘Manusia dan Badainya’

Sebagian besar kita tumbuh bersama luka. Mengapa? Karena inilah kehidupan, bersama luka kita tahu cara menghargai, bersama luka mungkin kita tidak akan egois lagi dengan diri sendiri, bersama luka juga kita tahu arti pengorbanan yang sesungguhnya. Begitulah hidup, sedikit terdengar kejam, namun harus tetap kita dijalani. Luka yang datang tanpa kita jemput dan pergi perlu kita paksa ini takayal menggerogoti detik demi detik dan momen demi momen untuk sesuatu yang kita harap, yaitu bebas. Melalui salah satu novel healing berjudul Manusia dan Badainya karya Syahid Muhammad kita akan dibawa menelusuri perjalanan panjang menuju kata ‘pulih’. Manusia dan Badainya, bagiku, buku yang terlalu kejam. Penderitaan para tokoh dimainkan bak realistik. Membuatku berpikir kerapuhan, kehilangan arah, dan tentunya luka dalam diri mereka adalah kemalangan yang perlu bantuan. Penulis sangat apik menggambarkan bagaimana luka-luka itu tumbuh, mencari penopang sebagai sandaran, membersamai orang-orang d...

Bad News is A Good News Dalam Jurnalisme Kontemporer

Dewasa ini kita sering dipertontonkan dengan pemberitaan yang mengerikan. Setiap menyalakan televisi, scrolling di portal online atau membuka halaman di koran, tidak luput kita temui adalah berita-berita pelecehan seksual, kasus korupsi, bencana alam, kecelakaan, kemiskinan, pembunuhan, dan masalah-masalah lainnya yang seakan istilah bad news is a good news dipertegas menjadi konsep dalam pemberitaan di media Indonesia. Bad news is a good news adalah istilah terkenal dikalangan insan pers. Berita buruk merupakan berita yang justru dianggap baik oleh para wartawan untuk diinformasikan kepada khlayak. Istilah yang tidak tahu asal usulnya ini menjadi kepercayaan tersendiri bagi setiap perusahaan media untuk memproduksi informasi. Hal itu diyakini, khalayak yang menerima sisi bad news tersebut akan mendapatkan warning agar hal buruk serupa tidak menimpanya, artinya media berpengaruh untuk membentuk kesadaran publik. Kegiatan junalisme yang esensial ditentukan oleh sesuatu yang fund...

Dunia Online

Oleh: Wardahau Awalnya aku menikmatinya, belajar di rumah adalah suasana baru yang kini aku jalani. Alasannya memang menyebalkan, namun jujur saja aku sedikit menikmatinya. Dua bulan berlalu semenjak akhir Maret lalu. Belajar dengan sistem online membuatku memiliki banyak waktu. Entah itu untuk menjalankan hobby- ku, membantu ibu di dapur, bermain game online , hingga sempatnya ikut-ikutan menonton drakor. Namun, banyak juga hal lama yang kini terpaksa aku tinggalkan. Selama dua bulan ini aku benar-benar tidak bisa bertemu dengan teman-teman, kadang   jika rindu kami hanya bertatap muka via video chat. Namun, rasanya asing. Tidak ada tawa lepas saat aku meledeki mereka, tidak ada sipu malu saat aku singgung soal kisah asmara mereka, lalu semuanya berakhir dengan kebosanan. Berbicara tentang bosan, setiap aku bosan aku mengalihkannya pada apapun yang ada di handphone -ku. Berseluncur di dunia maya kadang bisa sedikit menghilangkan kebosananku karena harus tetap berdiam diri di rumah...