Oleh : Wardahau
Aku
takut, aku cemas
Ia
datang tak kuduga
Dari
Wuhan menyebar ke seluruh dunia
Semua
orang menyebutnya Corona
Katanya
virus mematikan
Dunia
terguncang, ibu pertiwi berduka
Manusia
panik, tiba-tiba saling mendiskriminasi
Tatanan
sosial berantakan
Tak
ada lagi pertahanan sosial
Kemana
harus pergi para buruh harian?
Jika
berada di luar rumah adalah malapetaka
Haruskah
tetap aman di rumah atau mengambil resiko di luar sana?
Hati
bergejolak lalu bermain dengan kebimbangan
Kini
jajaran pemerintahan saling mengambil sawala
Kebijakan
mana yang lebih baik
Atau
kebijakan mana yang lebih menguntungkan
Masihkan
ada keadilan dirasa kala ini?
Ketika
terungku terbuka dan tertutup
Menyambut
kedatangan dan memberi lambaian untuk berpulang
Aku
takut, aku cemas
Mengapa
tega mereka berkeliaran dengan begitu bebas
Seperti
burung yang keluar dari sangkarnya
Dimana
rasa kepeduliannya saat ini?
Hingga
tak sadar jerih payah para tenaga medis yang bekerja di garda terdepan
Mengapa
hati mereka begitu keras?
Hingga
tak sadar kini banyak jiwa yang telah hilang
Dimana
mereka letakkan rasa kemanusiaan?
Jika
ego selalu menjadi yang paling depan
Aku
takut, aku cemas
Melihat
mereka yang menangis begitu sendu
Melankoli
membasuh bilur
Banyak
keluarganya yang berpulang dengan ketidaklayakan demi sebuah keselamatan
Massa
berbondong menentang panggalian karena ketakutan
Ada
juga yang mengusir karena kekhawatiran
Semua
menggeliat ketakutan
Semua
hanya ingin keselamatan
Dia biasa dipanggil covid naintin
ReplyDeleteKembarannya corona
Delete