Oleh: Huriyyatul Wardah Indah seperti bianglala seusai langit pekat di sore yang dingin. Bisik-bisik itu tentangmu membuatku ingin mengenalmu, lebih jauh. Kau sosok baik hati yang Eros tunjuk untuk mengisi sepenggal kisah masa muda yang sederhana, sesederhana desir angin yang hanya bisa dirasa tanpa perlu pusing memikirkan bagaimana wujud di baliknya, aku hanya percaya kau ada. Pada waktu yang tak tahu kapan tiba-tiba kau menyelinap dan aku coba sembunyikan pada lubuk terdalam. Riang tawamu mengiringi langkahku menghampirimu. Sore itu di kesibukan kita masing-masing aku coba menahan diri untuk tidak menilikmu di balik gorden rumah kayu. Aku khawatir tertangkap basah sedang aku merasa belum layak untuk mengharapkanmu. Aku teringat saat pertemuan pertama kita yang klise di sebuah lapangan tak begitu luas. Lebih tepatnya aku menemukanmu, sedang kamu tengah bergurau dengan kawanmu. Pertemuan itu mendatangkan getaran asing yang baru pertama kali aku rasakan seumur hidupku. Lebih anehnya...
Memulai memang sulit, konsisten pun itu juga sulit, namun diam saja tanpa perubahan itu lebih menyulitkan. Find me on instagram @wardahau_