Oleh: Wardahau D ahulu kita dekat, iya bahkan sering kali lempar canda dan tawa bersama. Tapi itu dulu, sebelum jarak memisahkan dan waktu bersama kita terlewatkan. Bentangan waktu yang tidak kita kira, ternyata merenggangkan ikatan di antara kita, kita sudah tidak lag sama, kepentingan kita menjadi berbeda. Awalnya, aku kira ini salahku yang mungkin mengabaikanmu terlebih dahulu. Aku yang terlalu sibuk dengan segala kegiatanku, yang aku kira mungkin kamu akan mengerti dan akan menungguku. Aku terlalu percaya diri jika kamu akan selalu dipihakku. Kamu tidak akan meninggalkanku bahkan mengabaikanku. Ya, itu imajinasiku. Aku sibuk bertanya-tanya ‘ada apa dengan kita?’. Banyaknya waktu yang kita lewatkan ternyata tidak menyembuhkan luka di waktu singkat itu. Rasanya tidak ada harga untuk semua kebersamaan kita. Aku memang kecewa, hingga tidak dapat berpikiran jernih. Tapi, aku pun tidak tahan dengan diamnya kita. Keheningan ini membuatku semakin ingin memperbaiki kerusakan di antara...